Perkembangan
internet yang begitu cepat telah mengubah banyak aspek dalam proses komunikasi
data komputer. Setelah jaringan internet menjadi jaringan global, banyak aplikasi baru
berkembang untuk menunjang efektifitas dan fleksibilitas lintas data dalam jaringan
internet. Internet berubah menjadi topik yang selalu up to-date untuk
dibicarakan pada tingkat riset dan materi perkuliahan di perguruan tinggi di
seluruh dunia. Perubahan yang amat pesat ini akhirnya mengubah pola pemanfaatan
internet oleh perguruan tinggi yang semula hanya untuk riset menjadi sarana
untuk mempublikasikan hasil riset tersebut.
Ide-ide
tentang pemanfaatan jaringan global ini sebagai sarana pengajaran telah
melahirkan banyak hal, yang semula hanya berupa CBT (Computer-Based Training)
menjadi WBT (Web-Based Training) (Horton,2000).
Pendidikan
pada dasrnya merupakan suatu proses komunikasi informasi dari pendidik kepada
peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan. Unsur pendidik
sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan, dan
materi pendidikan, serta peserta didik itu sendiri ( utomo,2004).
Beberapa
unsur ini mendapat sentuhan media teknologi informasi sehingga mencetuskan
lahirnya ide tentang e-learning.
e-learning
berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika,
khususnya perangkat komputer (Soekartawi,2003). Karena itu, e-learning sering
juga disebut on-line course. Dalam berbagai literatur, e-learning tidak
dapat dilepaskan dari jaringan internet karena media ini yang dijadikan sarana
untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran. Namun, dalam perkembangannya
masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning
ini, antara lain :
·
Masih kurangnya kemampuan menggunakan internet
sebagai sumber pembelajaran.
·
Biaya yang diperlukan masih relatif mahal untuk
tahap-tahap awal
·
Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak
terhadap pembelajaran melalui internet
·
Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk
daerah-daerah tertentu.